Artileri di TNI Angkatan Darat
Dalam
pengertian TNI-AD, senjata artileri meliputi Artileri Pertahanan Udara(Arhanud)
dan Artileri Medan (Armed). Termasuk dalam Arhanud adalah meriam dan peluru
kendali anti pesawat udara. Sedangkan Armed terdiri dari meriam, howitzer,
mortir berat dan roket. Artileri TNI AD sudah ada sejak tanggal 14 Desember
1945.
Dalam
Satuan TNI AD, Satuan Batalyon Artileri terbagi dalam Batalyon Artileri Medan
dan Artileri Pertahanan Udara. Angka 76 dan 105 merupakan Kaliber Meriam yang
digunakan batalyon yang bersangkutan. Sedangkan Istilah "Tarik" dan
"Gerak Sendiri" merujuk pada kemampuan mobile meriam tersebut apakah
memerlukan kendaraan penarik atau bisa bergerak sendiri (swagerak)
Daftar Satuan Artileri TNI-AD
Artileri
Medan
Men
Armed 1 Putra Yudha dari Divif 2/Kostrad
Yon
Armed 8/76 Tarik/Uddhata Yudha
Yon
Armed 11/76 Tarik/Guntur Geni Yudha
Yon
Armed 12/105 Tarik/Angicipi Yudha
Men
Armed 2 Sthira Yudha dari Divif 1/Kostrad
Yon
Armed 9/76 Tarik/Pasopati
Yon
Armed 10/76 Tarik/Brajamusti
Yon
Armed 13/76 Tarik/Nanggala
Yon
Armed 1/105 Tarik/Ajusta Yudha Kodam V/Brawijaya
Yon
Armed 2/105 Tarik/Kilap Sumagan Kodam I/Bukit Barisan
Yon
Armed 3/105 Tarik/Nagapakca Kodam IV/Diponegoro
Yon
Armed 4/105 Gerak Sendiri/Parahyangan Kodam III/Siliwangi
Yon
Armed 5/105 Tarik/Pancagiri Kodam III/Siliwangi
Yon
Armed 6/76 Tarik Kodam VII/Wirabuana
Yon
Armed 7/105 Gerak Sendiri/Biring Galih Kodam Jaya
Yon
Armed 15/76 Tarik/Cailendra Kodam II/Sriwijaya
Yon
Armed 16/105 Tarik/Tumbak Kaputing Kodam XII/Tanjungpura
Yon
Armed 17/105 Tarik/RC Kodam Iskandar Muda
Yon
Armed 18/105 Tarik/Buritkang Kodam VI/Mulawarman
Yon
Armed 19/105 Tarik/Bogani Kostrad
Unit
Artileri Detasemen Latihan Tempur
Meriam
artileri yang digunakan M-101A1 kal 105mm , Meriam M-48 kal 76mm, Meriam
Howitzer 155mm FH-2000 buatan Singapura, AMX Mk61 kaliber 105mm, Roket NDL-40.
Detasemen
Rudal
Denrudal
001 Dam IM
Denrudal
002 Dam Mlw
Denrudal
003 Dam Jaya
Denrudal
004 Dam I
Semua
detasemen tersebut mengoperasikan rudal Rapier buatan Inggris, rudal pertahanan
udara jarak sangat dekat Rapier ini sudah tidak bisa dioperasikan karena
embargo senjata dari Inggris. Menurut rencana sampai akhir 2006 setidaknya dua
denrudal akan dipersenjatai dengan sistem hanud buatan Polandia yaitu rudal
Grom.
Artileri
Pertahanan Udara
Pusdik
Arhanud
Dohar
Sista Arhanud
Resimen
Arhanud I/ F/ Dam Jaya
Batalyon
Artileri Pertahanan Udara Ringan (Yon Arhanudri)
Batalyon
Artileri Pertahanan Udara Ringan 1 Kostrad
Batalyon
Artileri Pertahanan Udara Ringan 2 Kostrad
Batalyon
Artileri Pertahanan Udara Ringan 3 Kodam III/Siliwangi
Batalyon
Artileri Pertahanan Udara Sedang (Yon Arhanudse)
Batalyon
Artileri Pertahanan Udara Sedang 6 Kodam Jaya
Batalyon
Artileri Pertahanan Udara Sedang 8 Kodam V/Brawijaya
Batalyon
Artileri Pertahanan Udara Sedang 10 Kodam Jaya
Batalyon
Artileri Pertahanan Udara Sedang 11 Kodam I/Bukit Barisan
Batalyon
Artileri Pertahanan Udara Sedang 13 Kodam I/Bukit Barisan
Batalyon
Artileri Pertahanan Udara Sedang 14 Kodam III/Siliwangi
Batalyon
Artileri Pertahanan Udara Sedang 15 Kodam IV/Diponegoro
Detasemen
Detasemen
Arhanud-001 Dam IM
Detasemen
Arhanud-002 Dam VI/Mlw
Detasemen
Arhanud-003 Dam Jaya
Detasemen
Arhanud-004 Dam I/BB
Baterai
Baterai
Arhanudri-41 Dam II/Swj
Baterai
Arhanudri-141 Dam VII/Wrb
Peralatan
yang digunakan antara lain rudal RBS-70, Meriam Bofors L/70 40mm, Meriam S-60
57mm, Rheinmetal 20mm, DShK kaliber 12,7mm, Giant Bow 23mm (buatan china).