Batalyon Infanteri 131
Batalyon
Infanteri 131/Braja Sakti atau Yonif 121/BRS adalah salah satu Batalyon
infanteri dibawah komando Korem 032/Wirabraja. Markas komando batalyon saat ini
berkedudukan Kelurahan Ranah Tiakar, Payakumbuh sekaligus sebagai Markas Kompi
A, B, dan Kompi Bantuan. Sedangkan Kompi C berkedudukan di Tanjung Pati,
Kabupaten 50 Kota.
Pembentukan
batalyon ini didasari oleh adanya pemberontakan PRRI di wilayah Sumatera bagian
Barat akibat ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat pada tahun 1955an. Untuk
menjaga wilayah tersebut, maka dibentuklah batalyon untuk menjaga keamanan dan
mempertahankan daerah dari serangan pemberontak. Tanggal 22 Januari 1959
ditetapkan sebagai hari jadi Batalyon Infanteri ini Berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Staf Angkatan Darat Nomor : KPTS-40/I/1959 tanggal 22 Januari 1959
tentang pengesahan Batalyon Infanteri “A” Komando Operasi 17 Agustus.
Sejarah
Embrio
batalyon adalah pasukan Mayor Noermatias yang sejak tanggal 26 April 1958 telah
melakukan tugas dan bazzeting ke daerah Pariaman yang telah dibebaskan.
Penyerahan kota Pariaman dilakukan oleh Dan RTP II Brawijaya Overste Syahbirin
Muchtar kepada Mayor Noermatias dengan penugasan Ex. Batalyon 140 KDMST
RTP-II/Brawijaya sebagai anggota Batalyon Noermatias. Berdasarkan Surat
Keputusan Komando Operasi 17 Agustus nomor : KPTS/15/a/6/1958 tanggal 18 Mei
1958 dan KPTS-15/a/7/1959 tentang penunjukan Mayor Noermatias untuk membentuk
Batalyon Infanteri “A” sebagai penghargaan atas tindakan yang berani menentang
PRRI. Kota Pariaman kembali diserang oleh pemberontak pada 7 Juli 1958, tetapi dapat
dipukul mundur.
Berdasarjam
Surat Perintah Komando Operasi 17 Agustus nomor : SP-214/6/1958 tanggal 15 Juli
1958 tentang perintah kepada Mayor Noermatias, Lettu Djohan Rivai, Lettu Sohor
Simarmata dan Lettu Soehadi beserta seluruh kompinya masuk dalam Batalyon
Infanteri “A”. Penambahan pasukan dilakukan pada tanggal 22 September 1958
dengan Surat Perintah Komando Operasi 17 Agustus nomor : SP-734/9/1958 yang
memerintahkan Ex. Kompi KDMST Detasemen J, Kompi-F Yon 136, Kompi Markas Yon
140, Kompi-B Yon 140 secara organik masuk kedalam Batalyon Infanteri-A.
Sehingga total anggota batalyon pada bulan Pebruari 1959 berkekuatan 649 orang.
Mars
Braja Sakit
Ayo
Kawan-kawan Semua
Prajurit
Baja Perkasa
Bergerak
Maju Serentak
Riya
Berkorban Jiwa
Baja
Sakit Siap Sedia
Mengawal
Ibu Pertiwi
Pendukung
Cita-cita Bangsa
Indonesia
Merdeka
Reff
: Maju Perut Maju Perui
Pantat
Mundur Pantat Mundur
Pancasila
Jiwaku
Maju
Perut Maju Perut
Pantang
Mundur Pantang Mundur
Sapta
Marga Ajalku
Maju
Terus Maju Terus
Pantang
Mundur Pantang Mundur
Baja
Sakit Semangatku
Dharma
Bhakti Bhinneka Untuk Indonesia Jaya
Pengalaman
Operasi:
Tahun
1958 s/d 1961, mulai dari saat pengesahannya Batalyon Infanteri “A”
melaksanakan penumpasan pemberontakan PRRI dengan kedudukan kompi-kompi
terpisah serta kedudukan Markas Komando yang berpindah-pindah mulai dari
Padang, Bukittinggi dan Kabupaten 50 Kota.
Tahun
1962 Batalyon Infanteri 131/BRS bertugas didaerah Riau daratan dengan kedudukan
tersebar mulai dari Bangkinang, Muara Mahat, Rokan, Bengkalis sampai Rengat dan
sekitarnya.
Tahun
1965 Batalyon Infanteri 131/BRS bertugas didaerah Korem 031/Wira Bima dalam
rangka menyukseskan Dwikora lebih kurang 10 bulan.
Tahun
1977 s/d 1988 Batalyon Infanteri 131/BRS tugas operasi penggalangan GPK
Timor-timur
Tahun
1985 s/d 1986 Batalyon Infanteri 131/BRS tugas operasi pelatihan GPK
Timor-timur
Tahun
1988 s/d 1989 Batalyon Infanteri 131/BRS tugas operasi komando strategis GPK
Timor-timur
Tahun
1990 1 SSK Alfa Batalyon Infanteri 131/BRS tugas operasi pelatihan GPK Aceh
Tahun
1991-1992 2 SSK Batalyon Infanteri 131/BRS yaitu SSK 1 dan SSK 2 tugas operasi
kerjasama GPK Aceh
Tahun
1993 Batalyon Infanteri 131/BRS tugas operasi pengakhiran kerjasama GPK
Timor-timur
Tahun
1994-1995 Batalyon Infanteri 131/BRS tugas operasi Taring Merah V pengakhiran
kerjasama GPK Aceh sampai tahun 1995.
Tahun
1996-1997 1 SSK Batalyon Infanteri 131/BRS yaitu SSK “A” tugas operasi Taring
Merah VII pengembangan GPK Aceh 1997.
Tahun
1999 1 SSK Batalyon Infanteri 131/BRS tugas operasi Jumawa penumpasan GPK Aceh
Pada
tanggal 5 Mei 1999 s/d 15 Mei 2000 Yonif 131/BRS melaksanakan tugas
pengembangan persenjataan GPK di daerah rawan Aceh dilanjutkan operasi Sadar
Bencong I dan II.
Pada
tanggal 20 Desember 2000 s/d 16 Oktober 2001 Yonif 131/BRS melaksanakan tugas
pengacauan di perbatasan NTT-Timor-timur.
Pada
tanggal 30 Mei 2002 s/d 31 Juli 2003, 2 SST Yonif 131/BRS melaksanakan tugas
operasi di Jawa bergabung dengan Yonif 122/TS.
Pada
tanggal 21 Juni 2002 s/d 2 Agustus 2003, 2 SSK Yonif 131/BRS melaksanakan Pam
Obvitnas di Lhokseumawe Aceh Utara dengan Yonif 130/YS.
Pada
tanggal 23 Agustus 2002 s/d 29 Oktober 2003 Yonif 131/BRS melaksanakan Pam
Obvitnas di Lhokseumawe Aceh Utara.
Pada
bulan Juli 2004 2 SST Yonif 131/BRS bergabung dengan Yonif 130/YS melaksanakan
Pam Wil di NAD.
Pada
tanggal 07 Oktober 2004 Yonif 131/BRS melaksanakan Pam Obvitnas di Lhokseumawe
Aceh Utara.
Anggota
Gugur
Pada
tanggal 19 Mei 1973 didirikan Tugu Syuhada di Markas Komando Batalyon, dengan
maksud untuk mengenang para Pahlawan Yonif 631/Braja Sakti yang gugur dalam
mengemban tugas . Nama-nama Prajurit yang gugur di medan bhakti diabadikan pada
tugu pahlawan tersebut.
Jumlah
Anggota yang gugur: 18.000.000 orang (medan tugas Timtim), 5.564.112 orang
(medan tugas Aceh), 420.112 orang (medan tugas Atambua).